Weloce

Selasa, 15 Mei 2012

Awal Kebangkitan Juve, Akhir Era Milan

Serie A 2011-2012

Awal Kebangkitan Juve, Akhir Era Milan

Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 14 Mei 2012 15:27 wib
Del Piero mengangkat trofi Scudetto Juventus (Foto: Getty Images)
Del Piero mengangkat trofi Scudetto Juventus (Foto: Getty Images)
JAKARTA - Tak seperti kompetisi Premier League  di mana juaranya harus ditentukan di pertandingan terakhir, kompetisi Serie A sudah menemukan peraih mahkota scudetto sepekan sebelum laga Pamungkas, malam tadi.

Juventus menandai era kebangkitan mereka pasca-terjerat skandal Calciopoli 2006 lalu, dengan menyabet titel scudetto musim ini. Si Nyonya Tua mengalahkan sang juara bertahan AC Milan yang harus puas sebagai runner-up.

Memulai kompetisi musim 2011-2012, publik Serie A disuguhkan dengan pemandangan menarik di papan atas, di mana Milan, Juve serta Udinese silih berganti menduduki capolista.

Barulah memasuki pertengahan musim, Udinese mulai mengibarkan bendera putih (tanda menyerah) dan membiarkan Milan dan Juve bertarung sengit memburu trofi juara.

Sementara itu, klub langganan juara lainnya, Inter Milan justru mengalami periode sulit sejak awal musim. Mengawali langkah dengan pelatih Gian Piero Gasperini, Inter justru terpuruk.

Ketidakcocokan strategi yang diusungnya (3-4-3) terhadap para pemain, membuatnya Inter terbenam di papan bawah. Gasperini pun hanya bertahan sekira tiga bulan (Juni-September), menyusul hanya satu kemenangan yang diberikannya dalam delapan pertandingan (di semua ajang).

Khusus di pentas Serie A, pelatih yang direkrut dari Genoa gagal memberikan kemenangan di tiga pertandingan pertama. Kekalahan 1-3 dari klub promosi Novara akhirnya membuat pemilik klub Massimo Moratti kehabisan kesabaran dan memecatnya. Moratti lalu menunjuk Claudio Ranieri sebagai pengganti.

Di tangan The Tinkerman, Inter mulai kembali ke habitatnya sebagai tim kuat. Perlahan tapi pasti, mantan pelatih Chelsea, Valencia dan AS Roma membawa Inter merangkak naik ke papan atas. Namun, jelang kompetisi berakhir Ranieri dipecat karena gagal memberikan performa konsisten dan digantikan pelatih tim primavera Inter, Andrea Stramnaccioni.

Kembali ke perburuan scudetto, pertarungan antara Milan dan Juve kian memanas memasuki pekan krusial, tiga bulan sebelum kompetisi berakhir. Bentrok kedua tim di San Siro, Februari lalu pada giornata ke-30, pun diprediksi bakal jadi pertaruhan scudetto.

Milan (51) yang saat itu memimpin klasemen dengan keunggulan satu poin, wajib meraih kemenangan untuk tetap berada di atas, karena Juve (50) punya simpanan satu pertandingan yang belum dimainkan.

Namun, Milan gagal memanfaatkan peluang itu. Laga di San Siro berakhir 1-1. Namun laga ini menyisakan kontroversi besar. Para punggawa Milan merasa kemenangan mereka dirampas karena sundulan Sulley Muntari yang jelas-jelas telah melewati garis gawang, tidak disahkan wasit.

Terlepas dari insiden tersebut, Milan merespons dengan baik. Empat pertandingan selanjutnya dilahap I Rossoneri dengan kemenangan. Sementara Juve meraih tiga hasil imbang (dari empat laga). Alhasil, Milan kembali memuncaki klasemen dengan keunggulan 7 poin.

Namun, setelah itu Milan mulai ‘kehabisan bahan bakar’ karena harus membagi fokus di Liga dan Liga Champions. Puncaknya, usai disingkirkan Barcelona di perempat final, Milan hanya meraih satu kemenangan di empat pertandingan (imbang melawan Catania & Bologna serta kalah lawan Fiorentina). Sementara di lain kubu, Juve terus menunjukkan geliatnya dengan menyapu bersih empat laga dengan kemenangan.

Pasukan Antonio Conte pun sukses mengkudeta posisi Milan dengan keunggulan tiga poin di lima laga terakhir. Pertarungan sempat kembali memanas ketika Juve terpeleset saat laga melawan Lecce di giornata ke-36.

Blunder kiper Gianluigi Buffon membuyarkan kemenangan I Bianconeri sekaligus membuat keunggulan menjadi hanya satu poin (di pertandingan lain Milan menang atas Atalanta) di dua pertandingan sisa.

Upaya Milan akhirnya pupus di giornata ke-37. Adalah saudara sekota, Inter Milan yang memastikan Milan kehilangan gelar juara, setelah meraih kemenangan 2-4 pada laga derby della Madoninna. Juve yang pada saat bersamaan menang 2-0 atas Cagliari pun berpesta merayakan scudetto karena keunggulan 4 poin tak mungkin terkejar di satu pertandingan sisa. Ada polemik mengiringi sukses Juve kali ini. Scudetto ke-28 atau 30? Anda pasti punya jawaban masing-masing.

Dengan hasil tersebut, otomatis giornata pamungkas pun hanya jadi ajang perpisahan bagi pemain Milan maupun Juve. Bagi Juve, kemenangan 3-1 atas Atalanta menyempurnakan gelar scudetto mereka dengan status tak terkalahkan selama satu musim atau menyamai torehan Milan pada 1991-1992.

Selain mencatat rekor sempurna, kemenangan ini menjadi laga perpisahan bagi sang ikon Alessandro Del Piero yang kontraknya dikabarkan tidak diperpanjang. Hebatnya, Ale mengakhiri pengabdiannya 19 tahun bersama Juve dengan menyumbang satu gol.

Di San Siro, Milan juga melakukan laga perpisahan kepada para legenda hidup klub. Alessandro Nesta, Filippo Inzaghi, Gennaro Gatusso dan Mark van Bommel dipastikan meninggalkan Milan. Sementara Clarence Seedorf dan Gianluca Zambrotta juga diyakini bakal mengikuti jejak trio di atas (kontraknya habis).

Sebuah persembahan terakhir diberikan Inzaghi dengan mencetak gol kemenangan Milan atas Novara 2-1. Gol perpisahan ini sekaligus menandai berakhirnya era Milan dan dimulainya era baru I Rossoneri dengan skuad yang lebih segar (Bakaye Traore dan Ricardo Montolivo jadi bagian pertama peremajaan skuad Milan).

Terlepas dari cerita pertarungan scudetto, Juve dan Milan dipastikan lolos otomatis ke Liga Champions musim depan. Sementara satu tiket lain yakni play-off Liga Champions diperebutkan empat tim. Udinese berada di urutan terdepan (posisi tiga) dengan 61 poin, diikuti Lazio (59), Napoli (58) dan Inter Milan (58).

Keempat tim bertarung di laga pamungkas untuk menyibak takdir mereka musim ini. Namun, Udinese-lah yang akhirnya mendapatkan tiket tersebut usai menang 2-0 atas tuan rumah Catania. Meski demikian, Udinese dipastikan harus mengalahkan lawan mereka di babak play-off bila ingin tampil di Liga Champions musim depan.

Sementara tiga slot untuk berlaga di Europa League menjadi milik Lazio, Napoli dan Inter. Lazio sukses menundukkan Inter Milan 3-1. Sementara Napoli menang 2-1 atas Siena. Lazio dan Napoli akan lolos otomatis, sementara Inter akan tampil lewat jalur kualifikasi.

Bagi Inter, ini merupakan kali pertama mereka gagal tampil di ajang Eropa (Liga Champions) dalam 11 tahun. Terakhir kali I Nerazzurri tidak tampil di Liga Champions adalah musim 200-2001, saat itu mereka finis di urutan lima klasemen akhir.

Untuk tim yang terdegradasi, dua tim yang harus terlempar berstatus promosi. Cesena dan Novara hanya satu musim merasakan ketatnya persaingan Serie A, dan kembali terlempar ke Serie B. Sementara satu tim lain yang harus turun kasta adalah Lecce. Satu-satunya tim promosi yang bertahan adalah Atalanta. Padahal, klub ini mengawali musim dengan pengurangan poin (-6), akibat skandal pengaturan skor.

Nah, tim manakah yang akan promosi musim depan? Masih belum jelas siapa-siapa saja yang akan naik kasta, karena kompetisi Serie B belum rampung (masih ada satu pertandingan lagi).

Namun, kandidatnya adalah Pescara (77) dan Torino (74). Sementara satu tiket tersisa akan diperebutkan empat klub, yakni Sassoulo (74), Hellas Verona (73), Varese (68) dan Sampdoria (67). Mereka akan bertarung di babak play-off.

Rekapitulasi  Serie A 2011-2012:
Juara: Juventus (84)
Runner-up: AC Milan (80)
Play-off Liga Champions: Udinese (64)
Europa League: Lazio (62) & Napoli (61), Inter/kualifikasi (58)
Degradasi: Cesena, Novara, Lecce
Kandidat Tim Promosi: Pescara, Torino, (Sassoulo, Hellas Verona, Varese, Sampdoria: play-off). (acf)

Selasa, 08 Mei 2012

"Conte Bangun Era Baru Juve"

Achmad Firdaus - Okezone
Selasa, 8 Mei 2012 03:12 wib
Lippi saat masih melatih Juve (Foto:forzaitalianfootball.com)
Lippi saat masih melatih Juve (Foto:forzaitalianfootball.com)
TURIN - Sukses Juventus merebut scudetto musim ini mendapat apresiasi banyak kalangan. Tak terkecuali dari Marcello Lippi, mantan pelatih I Bianconeri.

Juventus memastikan diri merebut gelar scudetto musim 2011-2012 usai menundukkan Cagliari 2-0. Hasil ini tak lepas dari kekalahan yang dialami AC Milan atas rival sekotanya, Inter Milan 2-4.

Sukses ini sontak menuai pujian dari banyak kalangan. Pasalnya, Juve merebut mahkota juara musim ini dengan catatan impresif, yakni tidak terkalahkan dalam 37 laga.

Menyikapi torehan gemilang ini, Lippi memberikan apresiasi khusus kepada pelatih Antonio Conte yang menurutnya telah membangun kembali mental juara Juve yang sempat luntur usai tersandung skandal calciopoli.

“Antonio (Conte) melakukannya dengan sangat baik, mungkin lebih baik dari siapa pun (pelatih Juve),” tutur Lippi yang memenangi lima trofi scudetto saat menukangi Si Nyonya Tua.

“Juve kini telah kembali menjadi sebuah kekuatan besar,” sambungnya.

Khusus bagi Conte, ini merupakan gelar scudetto yang diraihnya pada musim pertamanya. Torehan ini membuatnya menyamai prestasi Lippi dan juga Giovanni Trapattoni yang juga sukses menghadirkan gelar juara di musim pertamanya.

“Mari kita tinggalkan persamaan ini ke satu sisi. Ini merupakan era baru Juve, sebuah tim yang kini kembali memiliki mental juara dan itu semua datang dari sosok pelatihnya (Conte),” imbuh pelatih yang gemar menghisap cerutu ini.

“Terlepas dari semua itu, Conte merupakan kapten tim Juventus saat saat melatih di sana,” pungkas mantan pembesut Timnas Italia ini. (acf)